SURABAYA – Tiga Ksatria Airlangga kembali mengharumkan nama Universitas Airlangga (UNAIR) dengan prestasi gemilang. Hansel Alexander, Tri Wahyudi, dan Dhea Anggraini berhasil membawa pulang Juara I dalam ajang Lomba Debat Kefarmasian Nasional Pharmacovent 8th yang diadakan oleh Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA.
Topik dalam kompetisi itu beragam. Ketua tim Hansel Alexander, Selasa (2/8/2022) menerangkan, topik pertama yang mereka dapat adalah mengenai urgensi pharmacoinformatics yang dimasukkan ke dalam bidang keilmuan farmasi. “Lalu dilanjutkan dengan isu yang cukup hangat belakangan ini yaitu legalisasi ganja untuk keperluan medis, ” lanjutnya.
Baca juga:
Anak Petani Madiun Bisa Menjadi Kasal
|
Kedua topik tersebut, menurut Hansel, merupakan mosi impromptu. Ialah topik baru yang diberikan panitia sepuluh menit sebelum perdebatan dimulai. Waktu yang terbatas tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi tim untuk menyusun argumen.
Mahasiswa asal Pangkalpinang, Bangka-Belitung itu menerangkan bahwa untuk persiapan, mereka melakukan riset mengenai isu-isu terkini, khususnya mengenai farmasi. Hal itu agar mereka selalu update dengan informasi terkini.
Selanjutnya, mereka juga mendapatkan bimbingan dari dosen pembimbing mereka yaitu Andi Hermansyah SFarm MSc PhD Apt. Mereka menerima banyak masukan yang berguna ketika lomba berlangsung.
“Poin yang tidak kalah penting adalah perbanyak latihan dan selalu menerima masukan untuk perbaikan. Saya rasa berbekal hal-hal demikianlah yang menambah rasa kepercayaan diri kami dalam berkompetisi, ” jelasnya.
Motivasi dan Harapan
Motivasi Hansel untuk mengikuti lomba debat adalah karena sejak kecil selalu kagum terhadap tokoh yang mampu berbicara di depan umum. Hal tersebut mendorong Hansel untuk terus melatih kemampuan berbicara sekaligus menambah wawasan.
“Ajang debat merupakan salah satu media bagi saya untuk menyalurkan minat dan meningkatkan kemampuan diri saya, ” tuturnya.
Sementara itu, Tri Wahyudi anggota tim yang lain berharap di lingkungan FF UNAIR kultur tim debat yang sudah turun temurun bisa berlanjut terus. Dengan demikian, lanjutnya, lomba debat FF UNAIR bisa terus melakukan regenerasi.
“Sehingga tim debat FF UNAIR akan selalu menjadi tim yang diperhitungkan di setiap event debat kefarmasian, ” terang Yudi.
Sementara itu, Dhea Anggraini berpesan agar mahasiswa jangan pernah takut untuk berani mencoba dan terus maju walau keadaannya sulit. Terkadang mahasiswa merasa overthinking dulu, sehingga tidak ingin maju. “Kalah dan menang itu biasa tapi pengalaman dan ilmu yang luar biasa, ” tutup Dhea. (*)
Penulis : Sandi Prabowo
Editor : Binti Q Masruroh